betapa aku tak sabar untuk segera memelukmu, menumpahkan segala duka laraku selama 3 tahun di negeri orang.
Dan, aku harus pulang dengan kehampaan,..
Ingin aku marah,..
Marah padamu yang tak mau menunggu,..
Marah pada-Nya yang tak mau memberimu lebih lama waktu untuk menunggu,..
Tapi untuk itupun aku tak berhak,
Ku sambut pelukan ayahku di halaman rumahku,
Ku tahu beliaupun tak punya daya untuk sekedar menjemputku di bandara.
Masih ku lihat gurat kesedihan di wajah yang mulai beranjak senja,
Dan sembab air matanya, yang kemudian di sembunyikannya di balik pelukan erat ditubuhku,..
Itulah ayahku,..
Dia berusaha menguatkanku meskipun beliau masih dalam duka yang mendalam,..
Tak ku pedulikan saudara-saudaraku yang tlah berkumpul menyambutku di ruang tamu,
Marah padamu yang tak mau menunggu,..
Marah pada-Nya yang tak mau memberimu lebih lama waktu untuk menunggu,..
Tapi untuk itupun aku tak berhak,
Ku sambut pelukan ayahku di halaman rumahku,
Ku tahu beliaupun tak punya daya untuk sekedar menjemputku di bandara.
Masih ku lihat gurat kesedihan di wajah yang mulai beranjak senja,
Dan sembab air matanya, yang kemudian di sembunyikannya di balik pelukan erat ditubuhku,..
Itulah ayahku,..
Dia berusaha menguatkanku meskipun beliau masih dalam duka yang mendalam,..
Tak ku pedulikan saudara-saudaraku yang tlah berkumpul menyambutku di ruang tamu,
Dan aku menuju ke bilik sudut rumahku,
Kosong,.. hanya sisa-sisa kenangan yang masih tergambar jelas di benakku tentang wanita terkasih itu,.. Ibuku,..
Aku tersungkur di pembaringan kosong itu dalam tangis yang kian menjadi,..
Kosong,.. hanya sisa-sisa kenangan yang masih tergambar jelas di benakku tentang wanita terkasih itu,.. Ibuku,..
Aku tersungkur di pembaringan kosong itu dalam tangis yang kian menjadi,..
Mencoba menguatkan diri di balik airmataku,..
Gundukan tanah itu masih baru,...
Belum ada rumput yang tumbuh di atasnya,
Bunga-bunga yang bertaburan di atasnya pun masih wangi meski telah layu,..
Itulah pusara ibuku, tempat peristirahatan terakhir beliau..
''Assalamu`alaikum umi, apa kabarmu?'' Itu sapaku..
(Tentu saja dengan titik2 bening yang tak kuasa ku tahan untuk terus menetes dari kedua mataku)
Ku peluk batu nisan bertuliskan nama ibuku itu,
Sedih, sesal, getir,..
Maafkan aku ibu,
Maafkan anakmu yang tak bisa untuk sekedar ada dan merawatmu,membisikkan kalimat toyibah & Dzikir
Menemanimu di saat ibu sakit & menghadapi hari2 terakhirmu di dunia,
Ibu pasti melihat, betapa ku mencoba untuk kuat meski aku rapuh tanpa kasihmu,
Betapa aku ingin terus melangkah, dengan sisa-sisa kekuatan & nasihat yang pernah kau tuturkan untukku..
Maafkan aku Ibu,
Jika hanya mampu membalas segala kasih sayangmu dengan do`a,..
Ya Allah,
Kasihi beliau di sisimu...!!
Allahummaghfirli dunubi waliwali daiya, warhamhumma kama Rabbayani saghira,... aamiin..
I miss U, mom..!!!
Gundukan tanah itu masih baru,...
Belum ada rumput yang tumbuh di atasnya,
Bunga-bunga yang bertaburan di atasnya pun masih wangi meski telah layu,..
Itulah pusara ibuku, tempat peristirahatan terakhir beliau..
''Assalamu`alaikum umi, apa kabarmu?'' Itu sapaku..
(Tentu saja dengan titik2 bening yang tak kuasa ku tahan untuk terus menetes dari kedua mataku)
Ku peluk batu nisan bertuliskan nama ibuku itu,
Sedih, sesal, getir,..
Maafkan aku ibu,
Maafkan anakmu yang tak bisa untuk sekedar ada dan merawatmu,membisikkan kalimat toyibah & Dzikir
Menemanimu di saat ibu sakit & menghadapi hari2 terakhirmu di dunia,
Ibu pasti melihat, betapa ku mencoba untuk kuat meski aku rapuh tanpa kasihmu,
Betapa aku ingin terus melangkah, dengan sisa-sisa kekuatan & nasihat yang pernah kau tuturkan untukku..
Maafkan aku Ibu,
Jika hanya mampu membalas segala kasih sayangmu dengan do`a,..
Ya Allah,
Kasihi beliau di sisimu...!!
Allahummaghfirli dunubi waliwali daiya, warhamhumma kama Rabbayani saghira,... aamiin..
I miss U, mom..!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar